Langsung ke konten utama

(Reportase) ICAD 13, Wadah Diversitas Seni Kontemporer Indonesia

Sumber Foto : Siti Fakhriyatussyah Aribah

Pameran Indonesian Contemporary Art and Design (ICAD) ke-13 digelar di hotel grandkemang Jakarta pada hari Jumat (13/10/2023) sampai Minggu (26/11/2023).

Acara ini menjadi jendela yang memperlihatkan inovasi, visi, dan bakat luar biasa yang dimiliki oleh komunitas seni kontemporer Indonesia.

Dengan penyelenggaraan di Grand Kemang, sebuah venue bergengsi di tengah kota Jakarta, atmosfer acara terasa begitu berkelas dan mengundang. Ruang pameran dipenuhi dengan rangkaian karya seni yang memikat, mencakup berbagai medium dan gaya, dari lukisan hingga instalasi multimedia yang memukau.

Setiap sudut galeri dipenuhi dengan kekayaan visual, menampilkan interpretasi kreatif dan refleksi mendalam terhadap isu-isu kontemporer. Para seniman berani mengeksplorasi batas-batas seni, menghadirkan perspektif baru yang menggugah pemikiran.

Tidak hanya melulu tentang seni visual, ICAD 13 juga memasukkan elemen desain yang menonjolkan keahlian dan inovasi dalam dunia desain Indonesia. Desainer-desainer terkemuka menghadirkan karya-karya yang memadukan keunikan budaya lokal dengan sentuhan modern, menciptakan objek-objek fungsional yang mempesona.

“Banyak spot yang instagramable yang tentunya untuk gen z sangat cocok” ujar Nadhifa, salah satu pengunjung dari ICAD 13.

ICAD 13 di Grand Kemang Jakarta menjadi suatu peristiwa seni dan desain yang tidak hanya memikat, tetapi juga memberikan kesempatan bagi para seniman dan desainer Indonesia untuk bersinar di panggung internasional. Dengan membawa bersama semangat inovasi dan dedikasi terhadap seni kontemporer, acara ini mengukuhkan posisi Indonesia dalam peta global seni dan desain.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Revolutif Hijau Urban Kota Tua Jakarta

Sumber Foto: Dokumen Pribadi Melangkah ke dalam jantung Kota Tua Jakarta, kita tidak hanya menyusuri gang-gang bersejarah, tetapi juga merasakan nafas baru yang dibawakan oleh revolusi hijau. Tidak lagi sekadar pusat kegiatan sejarah, Kota Tua kini menjadi landasan eksperimen untuk menciptakan keseimbangan antara warisan dan keberlanjutan. Proyek revitalisasi mencakup perluasan taman kota yang tidak hanya memberikan udara segar tetapi juga menciptakan ruang bagi warga kota untuk berkumpul dan berinteraksi. Bangunan bersejarah yang sebelumnya bersifat statis, kini hidup kembali dengan sentuhan modernitas, mengadopsi teknologi efisiensi energi dan penggunaan bahan ramah lingkungan. Satu contoh nyata terlihat pada Restoran Taman Fatahillah yang menyatu dengan kebun di sekitarnya. Konsep bangunan ini tidak hanya merestorasi bangunan bersejarah tetapi juga menciptakan model untuk pengelolaan limbah dan penggunaan energi yang bertanggung jawab. Keterlibatan masyarakat adalah kunci

Gua Sha, Teknik Kecantikan Tradisional Tiongkok

Sumber Foto : Pexels Di era yang semakin maju dengan teknologi kecantikan yang semakin canggih, teknik sederhana dari masa lalu seperti Gua Sha telah mendapatkan perhatian baru sebagai bagian penting dari perawatan kulit alami. Berakar dalam tradisi Tiongkok kuno, Gua Sha adalah bentuk pijat wajah yang melibatkan penggunaan alat khusus untuk menggosok lembut kulit wajah. Walaupun tampak sederhana, praktik ini telah mendapatkan popularitas karena manfaatnya yang potensial bagi kecantikan. Salah satu manfaat utama dari Gua Sha adalah peningkatan peredaran darah. Nmun, penting untuk diingat bahwa Gua Sha harus dilakukan dengan hati-hati dan dengan pelumas yang tepat, seperti minyak kulit. Teknik yang kasar atau terlalu keras bisa merusak kulit. Oleh karena itu, jika Anda ingin mencoba Gua Sha, disarankan untuk mencari bimbingan dari seorang ahli atau terapis yang berpengalaman dalam teknik ini. Dengan menggerakkan alat Gua Sha secara lembut di sepanjang wajah, peredaran darah ditingkatkan

(Opini) Kebebasan Perempuan Muslim Berhijab di Eropa

Sumber Foto : Pexels Kebebasan memakai hijab bagi perempuan Muslim di Eropa tidak hanya merupakan hak asasi individu, tetapi juga langkah mendukung pluralisme budaya yang semakin mendefinisikan masyarakat kontemporer. Opini ini bertujuan untuk mengamati pentingnya mendukung kebebasan berhijab sebagai suatu wujud hak asasi dan pengakuan terhadap keanekaragaman budaya. Kebebasan memakai hijab adalah pengakuan terhadap hak asasi manusia, termasuk hak kebebasan berpakaian dan beragama. Melarang atau membatasi hak ini dapat dianggap sebagai intervensi yang tidak sah dalam keputusan pribadi seseorang. Kebebasan berhijab juga melibatkan hak untuk mengikuti nilai-nilai spiritual dan agama. Ini adalah cara untuk menghormati dan merayakan kekayaan spiritualitas yang membentuk identitas individu. Dukungan terhadap kebebasan berhijab merupakan langkah untuk mendorong pluralisme budaya di Eropa. Ini memungkinkan masyarakat untuk merangkul dan menghargai perbedaan, menciptakan lingkungan yang lebih